Kamis, 25 Desember 2008

REFLEKSI SEBAGAI UNGKAPAN HARAPAN DAN PESAN MENGIKUTI PERKULIAHAN BERSAMA BAPAK Dr. MARSIGIT, MA

Tak terasa masa perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Matematika bersama Bapak Dr. Marsigit, MA.hampir selesai. Beberapa kecemasan dan ketegangan yang selama ini mewarnai masa perkuliahan, justru berakhir dengan "go blog". Ini yang menjadi happy ending yang saya rasakan. Semula saya susah beradaptasi dengan perkuliahan ini, karena belum tahu arah kemana perkuliahan ini menuju. Tetapi setelah saya lihat dari internet ternyata alur perkuliahan ini sungguh runtut sesuai kurikulum.
Beberapa harapan yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini,
  • Saya secara pribadi sangat berterima kasih kepada Bapak Marsigit yang telah memberi banyak ilmu dan pengalaman perkuliahan yang membekas pada diri saya.
  • Dengan diperkenalkan melalui blog, saya merasa bisa berinteraksi satu sama lain. Namun karena masih tahap belajar saya masih belum dapat berkarya secara maksimal seperti teman-teman yang lain
  • Melalui blog pembelajaran matematika, blog Bapak Marsigit, diharapkan saya dan teman-teman dapat menjalin kerjasama secara berlanjut dan berkesinambungan.
Saya mempunyai keinginan menjadi guru frofesional seperti yang tercantum dalam undang guru dan dosen, yang tulisannya mudah dibaca tetapi pelaksanaan dan penampilan yang profesional ini sungguh sulit. Dengan banyak belajar dari orang yang sudah sukses mudah-mudahan saya bisa menjadi diri yang dapat memberi manfaat bagi banyak orang, lebih-lebih bagi peserta didik sebagai generasi penerus. Saya yakin dengan "ibda Binnafsi" saya dan teman-teman mampu memulai menjadi guru profesional. Amin

Kamis, 18 Desember 2008

Permasalahan Pendidikan Matematika SMP

Selama kurun waktu kurang dari 15 tahun, Pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan-perubahan yang cukup signifikan. Kenyataan ini muncul karena berbagai alasan yang mendasar, mulai dari kondisi jaman yang berubah dari hari ke hari yang tanpa batas, ataupun karena perubahan kebijakan politik yang berlaku.
Tanpa mengupas kedua kondisi di atas, pendidikan di tingkat SMP khususnya pembelajaran matematika di SMP kini cukup memprihatinkan seiring dengan diikutsertakannya pelajaran matematika pada kelulusan Ujian Nasional(UN). Selama beberapa tahun terakhir, terlebih seolah bahwa nilai matematika menjadi juru kunci kelulusan dalan UN tersebut. Berdarkan hasil data empirik antara Tes Pra UN dengan hasil UN menunjukkan peningkatan yang sangat ekstrim, dimana dari hasil Pra UN ditemukan bahwa yang terjaring oleh kriteria kelurusan hannya mencapai sekian persen (khusus untuk mata pelajaran matematika) namun pada kenyataan di lapangan saat pengumukan hasil UN di temukan sejumlah sekolah mendapat kelulusan 100%. Sungguh ini suatu hasil yang sangat memuaskan!?. Apakah dibalik itu semua membuat kita (para Pendidik merasa puas?). Tentu tidak. Apakah hasil ini menjadikan para birokrat pendidikan menjadikan puas? Tentu saja ini merupakan hasil nasional yang menggembiran di tengah-tengah keterpurukan Indonesia di rangking belakang dalam keberhasilan pendidikan internasional. Dan ini terus terulang setiap tahun sebagi upaya merencanakan berbagai proyek-proyek besar dibidang pendidikan.
Permaslahan yang timbul adalah "Bagaimana Upaya kita untuk menghadapi dilematis pedidikan di Indonesia ini?